
Minuman beralkohol memang sering dikaitkan dengan berbagai gangguan kesehatan. Salah satu dampak serius yang sering luput dari perhatian adalah gangguan pada penglihatan, bahkan hingga menyebabkan kebutaan. Tapi, benarkah apakah alkohol dapat menyebabkan kebutaan? Mari kita ulas secara lengkap dan mendalam di artikel ini.
Alkohol, terutama etanol yang terkandung dalam minuman beralkohol, dapat mempengaruhi sistem saraf pusat, termasuk saraf optik yang menghubungkan mata ke otak. Ketika dikonsumsi dalam jumlah besar dan terus menerus, etanol bisa menimbulkan efek toksik yang merusak jaringan saraf dan retina.
Lebih parah lagi, jika seseorang mengonsumsi alkohol oplosan yang mengandung metanol — jenis alkohol industri yang sangat beracun — maka risiko kebutaan meningkat drastis. Metanol bisa menyebabkan kerusakan permanen pada saraf optik hanya dalam hitungan jam setelah dikonsumsi.
Ketika seseorang mengonsumsi alkohol, pengaruhnya terhadap mata bisa dirasakan dalam waktu singkat. Berikut ini beberapa gejala yang mungkin muncul:
Gejala-gejala ini biasanya bersifat sementara dan akan menghilang setelah kadar alkohol dalam tubuh menurun. Namun, jika konsumsi alkohol terus dilakukan secara berlebihan, efeknya bisa menjadi permanen.
Jika seseorang telah menjadi peminum berat atau kecanduan alkohol, dampaknya terhadap kesehatan mata bisa lebih serius dan permanen. Berikut beberapa risiko jangka panjang akibat konsumsi alkohol berlebihan:
Efek-efek tersebut bisa menjadi tidak dapat dipulihkan jika konsumsi alkohol tidak segera dihentikan.
Secara umum, semua orang yang mengonsumsi alkohol memiliki risiko terhadap gangguan penglihatan. Namun, risiko meningkat signifikan pada individu yang sudah terbiasa mengonsumsi alkohol dalam jumlah besar atau dalam waktu singkat secara berlebihan (binge drinking).
Berdasarkan National Institute on Alcohol Abuse and Alcoholism, seseorang dianggap peminum berat jika:
Contoh takaran tersebut meliputi:
Jika Anda sering mengonsumsi alkohol dan mulai merasakan gangguan pada penglihatan seperti mata sering kabur, sakit kepala disertai penglihatan terganggu, atau sensasi mata kering, sebaiknya segera konsultasikan ke dokter, terutama dokter spesialis mata.
Selain itu, melakukan medical check-up secara rutin juga penting untuk mendeteksi lebih awal dampak negatif dari alkohol terhadap kesehatan tubuh, termasuk mata.
Mencegah selalu lebih baik daripada mengobati. Berikut beberapa cara yang bisa dilakukan agar terhindar dari kebutaan akibat konsumsi alkohol:
Jadi, apakah alkohol dapat menyebabkan kebutaan? Jawabannya adalah: bisa. Terutama jika dikonsumsi dalam jangka panjang dan dalam jumlah besar, atau jika mengandung metanol yang sangat beracun. Bahaya alkohol terhadap mata tidak boleh dianggap remeh, karena bisa menyebabkan kerusakan permanen yang sulit dipulihkan.
Untuk menjaga kesehatan mata dan tubuh secara keseluruhan, langkah terbaik adalah menghindari konsumsi alkohol dan menjalani gaya hidup sehat. Jika sudah terlanjur mengalami gejala gangguan penglihatan, segera periksakan ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.